Wednesday, March 24, 2010

Sambutan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Pengukuhan PENGURUS CABANG KAGAMA KABUPATEN KEBUMEN MASA BAKTI 2010-2015, 23 Maret 2010

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua,

Yth. Ibu Wakil Gubernur Jawa Tengah
Yth. Bapak Bupati Kebumen beserta Anggota Muspida lainnya,
Yth. Bapak Ketua DPRD Kabupaten Kebumen beserta unsur Pimpinan lainnya,
Yth. Para Tamu Undangan dan Hadirin, khususnya Keluarga Besar KAGAMA Kabupaten Kebumen yang berbahagia,

MARILAH kita panjatkan puji-syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan-Nya jualah, kita dapat bersama-sama menjadi saksi Pengukuhan Pengurus Cabang KAGAMA Kabupaten Kebumen masa bakti 2010-2015, yang upacara pelantikannya baru saja kita saksikan bersama pada pagi hari ini.

Ketika tadi memasuki kota Kebumen, serta-merta yang teringat adalah sebuah wilayah yang dulu merupakan bagian Bumi Mataram, yang kini menjadi penghasil sarang burung dan genting pres bermutu sebagai sumber penghidupan masyarakat. Ingatan ini semakin mengukuhkan kebenaran slogan "Bhumitirta Praja Mukti" —dimana kekayaan tanah dan air yang terkandung di Bumi Kebumen ini hanya digunakan demi sebesar-besar kesejahteraan rakyak".

Lalu, apakah aktualisasi visi KAGAMA yang eksistensinya berada di wilayah ini? KAGAMA yang fitrahnya adalah sebuah organisasi jejaring antara Alumni dengan Almamaternya, yaitu Universitas Gadjah Mada, maka harapan yang pertama-tama adalah bahwa KAGAMA Cabang Kebumen ini tidak cukup hanya merniliki ciri kerakyatan, tetapi dituntut untuk berjuang bersama di tengah rakyat guna memberdayakan perekonomian rakyat. Yang kedua, anggota KAGAMA di manapun mereka menjabat dan berkarya, harus menjadi role model aktor perubahan yang mampu memberikan kontribusi terbaiknya untuk membangun ekonomi daerah yang mandiri dan berdaya saing, sebagaimana tertuang dalam visi Kabupaten Kebumen.

Ketiga, bersama masyarakat pendidikan dan Dinas terkait ikut mendorong pencapaian visi "terwujudnya pendidikan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat kebanyakan". Karena pendidikan merupakan pelayanan dasar yang dibutuhkan masyarakat sebagai bagian peningkatan kualitas SDM bagi kepentingan akselerasi pembangunan daerah.

Jika demikian, maka eksistensi dan peran KAGAMA akan memberi arti dan mamfaat bagi Pemerintah dan Dunia Pendidikan serta masyarakat luas di mana KAGAMA ini berada. Sehingga KAGAMA tidak hanya terfokus pada kepentirgan internalnya untuk membangun semangat kesejawatannya saja. Melainkan agar KAGAMA mampu "bermain" di berbagai kancah pengabdian untuk berkontribusi bagi penyelesaian masalah-masalah bangsa yang paling krusial. Secara kontekstual, terutama dalam pemberantasan korupsi, yang telah beranak-pinak menjadi mafia peradilan dan makelar perkara yang kini menjadi isu aktual kembali di lingkungan kepolisian.

Ibu Wagub dan Bapak Bupati serta para Hadirin yang saya hormati.

DALAM upaya pemberantasan korupsi itu, ada baiknva jika kita bercermin pada penanganannya di Hongkong. Mengapa kita mencoba belajar dari Hongkong? Karena akutnya praktek korupsi di aparat hukum Hongkong, akhirnya pemerintah pada tahun 1970-an melakukan langkah drastis dengan memecat semua polisi, jaksa dan hakim tanpa kecuali, diganti sementara dengan aparat penegak hukum dari India dan Australia. Bukan hanya aparatnya saja, petugas administrasinyapun juga dipecat. Untuk itu, lebih dari separoh APBN Hongkong dipakai guna memberikan pesangon bagi mereka.

Selanjutnya kepada polisi, jaksa dan hakim yang dipecat dan terindikasi korupsi ditawarkan untuk pergi dari Hongkong, dengan jaminan tidak akan diusut, dan harta hasil korupsinya juga tidak akan dirampas oleh negara. Tetapi bagi mereka yang memilih tetap tinggal di Hongkong akan diusut. Jelas yang punya nyali untuk tetap tinggal adalah hanya mereka yang benar-benar bersih saja. Yank, merasa berlumuran harta hasil korupsi kabur ke luar negeri. sebagian besar ke Kanada. Berbarengan dengan itu Hongkong melakukan perekrutan polisi, jaksa dan hakim baru yang diseleksi secara sangat ketat.

Sebelumnya, usaha pemberantasan korupsi ini selalu gagal. Nyaris tak ada polisi, jaksa dan hakim baik yang panjang umur di negara pulau itu. Benar-benar seperti perang antarmafia di film Hongkong, saling tembak dan bunuh di jalanan. Bandit-bandit di Hongkong bersekongkol dengan polisi berbagi lahan untuk pelacuran, perjudian dan narkotika. Keberhasilan pemberantasan korupsi pada awalnya digagas oleh seorang polisi baik, yang mendapat dukungan penuh dari Gubernur Koloni Inggris, Sir Murray Mac Lehose, seorang pemimpin Hongkong yang tegas dan berani mengambil tindakan penuh risiko.

Usahanya itu dibantu oleh sejumlah polisi baik bermental baja yang rela bertarung nyawa melawan mafia peradilan, dan berada langsung di bawah komando Gubernur. Pada tahun 1974 Gubernur membentuk ICAC: Independent Commission Against Corruption, lembaga semacam KPK. Hasilnya, masyarakat Hongkong mulai teratur dengan tegaknya hukum.

Di Indonesia, usaha pemberantasan korupsi baru tahap awal, masih menyentuh kulit-kulitnya saja yang tentu sangat jauh untuk sampai ke inti permasalahannya. Belajar dari keberhasilan Hongkong setelah pemerintah bertinda dengan tangan besi, tampaknya kita harus menunggu beberapa pemilu, sampai kita menemukan pimpinan negara yang tegas, bersih dan benar¬-benar membela rakyat, bukan tipe pemimpin yang minta dikasihani.

Ibu Wagub dan Bapak Bupati serta para Hadirin yang saya hormati

KARENA tindak korupsi berkaitan dengan moral, maka saya ingin mengajak untuk merenung kembali pesan kontekstual dari Prof. Ir. Herman Johannes, Rektor kedua UGM periode 1961-1966, yang kutipannya seperti ini:

"Semoga perguruan tinggi memenuhi harapan: lembaga ilmiah yang merupakan sumber nilai-nilai kerohanian, pusat perkembangan kebudayaan dan pangkal pembinaan kesejahteraan, pengabdi bangsa dan kemanusiaan ke arah dunia baru, dunia termodernisasi material dan spiritual."

Cuplikan pidato itu, menjadi pengingat dan pedoman bagi kita semua, agar keberadaan KAGAMA yang terlahir dari UGM sebagai sumber nilai-nilai moral, tidak hanya berhenti dalam perumusan kesejahteraan saja, tetapi dalam kiprahnya harus tampil di depan sebagai aktor pejuang kesejahteraan rakyat dan melawan tindak korupsi dalam berbagai perwujudannya.

Selain itu, juga ada baiknya jika kita mengingat pidato Rektor pertama UGM, Prof. Sardjito, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Taman Siswa pada tahun 1969, dengan kata-kata berikut ini.

“bila Tamansiswa membuka Fakultas Ekonomi, sejogjanja Madjelis Luhur Taman Siswa mengadjukan pertanjaan kepada dosen-dosennja, Bagaimana mengetrapkan Pantjasila di mata peladjaran Ekonomi. Bila perntajaan ini tidak diindahkan, mungkin dapat kedjadian kapitalistik Ekonomi masuk di Taman Siswa....".

Di tengah hantaman penetrasi ekspansif globalisasi kapitalisme neo-liberal yang teramat dahsyat, pertanyaan yang amat mendasar dari Prof. Sardjito itu, tampaknya perlu menggugah kesadaran KAGAMA, bagaimana mewujudkan cita-cita pemberdayaan ekonomi kerakyatan itu di wilayah ini.

Di balik peringatan Dies Natalis UGM pada setiap 19 Desember, ternyata tanggal kelahirannya itu menyimpan semangat kebangsaan yang tak kunjung padam. Meski sejatinya kelahiran UGM itu jatuh pada 16 Desember 1949, tetapi oleh Presiden Soekarno "ditetapkan" 19 Desember 1949. Dengan "Penetapan" itu Bung Karno ingin menjadikan tanggal kelahiran UGM sebagai milestone sejarah bangsa Indonesia, seperti yang dinyatakannya:

"... tanggal 19 Desember 1949 dipilih sebagai hari kelahiran Universitit Negeri Gadjah Mada untuk memperlihatkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat. Meskipun diserang oleh Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, dalam waktu satu tahun bangsa Indonesia telah mampu bangkit kembali. Kebangkitan bangsa Indonesia kits tunjukkan dengan mendirikan sebuah universitas karena kekuatan suatu bangsa amat . ditentukan oleh kemampuan lembaga pendidikan tinggi dalam mencerdaskan bungs-i,unga bangsa dan sekaligus sebagai sumber inspirasi bagi rakyat ...".

Dengan "penetapan" tanggal kelahiran tersebut, Bung Karno ingin menunjukkan bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah memasuki babak baru untuk mengisi kemerdekaan dengan perjuangan melawan kemiskinan, kemelaratan, dan kebodohan. Demikian juga, saya berharap, agar peran strategis KAGAMA harus disemangati oleh "ruh perjuangan" yang ditanamkan oleh tiga pemimpin bangsa itu, yang pada akhirnya juga ditujukan guna ikut meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus melawan korupsi.

Dewasa ini sangat langka adanya pemimpin yang besar pengorbanannya bagi bangsa dan negara. Sebaliknya, tren yang terjadi adalah mendahulukan kepentingan pribadi, kelompok, golongan atau partai daripada kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana yang dikatakan Anhar Gonggong, bahwa:

“Tak ada lagi sosok bangsa yang berkeinginan untuk berjuang agar mampu melampaui dirinya, dalam pengertian ia tidak hanya memikirkan dirinya, tetapi juga melakukan pergumulan untuk orang lain”.

Sekarang ini, orang cenderung melakukan sesuatu dalam situasi sesaat. Ketika ia mendapatkan kesempatan lain, maka ia akan mengambil kesempatan itu, karena situasilah yang mendorong ia melakukannya. Hal ini menunjukkan, betapa kepentingan jangka pendek yang menjadi pemicu tindak korupsi selalu menjadi dasar bertindak yang paling penting.

Ibu Wagub dan Bapak Bupati serta para Hadirin yang saya hormati
DENGAN visi seperti itulah, saya berharap, agar KAGAMA lebih peka, tanggap dan responsif tantangan yang ada di sekitarnya serta sadar akan potensi lokal, sehingga mampu mendayagunakannya guna mewujudkan program-program kerjanya yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat , bangsa dan Negara. Untuk itu saya menitipkan KAGAMA Cabang Kebumen ini kepada Bapak Bupati, agar berkenan menjadikan KAGAMA mitra Pemerintah Kabupaten dalam berbagai kegiatan yang memerlukan kajian mendalam, baik secara reflektif maupun perspektif ke depan.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, sehingga rangkaian agenda Pelantikan ini berjalan lancar, dengan harapan ke depan, hendaknya agar mampu member manfaat sebesar-besarnya bagi KAGAMA sendiri, maupun bagi Pemerintah Kabupaten, Dunia Pendidikan dan masyarakat luas.

Sekian, terima kasih. Saya ucapkan: “Selamat Bekerja dan Mengabdi”.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Karanganyar Kebumen, 23 Maret 2010

Pengurus Pusat KAGAMA
Ketua Umum


HAMENGKU BUWONO X

Sumber: Portal Alumni UGM

Sultan Mengukuhkan Pengurus Cabang KAGAMA Kabupaten Kebumen


Portal Alumni UGM~Pengukuhan Pengurus Cabang KAGAMA Kabupaten Kebumen yang dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2010, di Hotel Candisari, Karanganyar, Kebumen, di hadiri langsung oleh Sultan Hamengkubuwono X dan pengurus pusat lainnya, berlangsung secara sederhana dan singkat.
Adapun susunan Pengurus Cabang KAGAMA 2010-2015 adalah

Pelindung : Bupati Kebumen
Penasehat : Ir. Budi Hianto, Ristijanto, SH., dr. H.A. Dwi Budi Satrio, M.Kes
Ketua : dr. Hj. Y. Rii Kristiani, M.Kes
Wakil Ketua : Ir. H. Djoenedi Fatchurahman, M.Kes, dr. H. Suprayitno, MM
Sekretaris : Ir. Murdiono, M.Si, Cokro Aminoto, SIp., M.Kes
Bendahara : Ir. Ngadino, drg. Isadora S
dan dilengkapi juga dengan beberapa bidang seperti Bidang Advokasi & Bantuan Hukum (Kusbiyantoro, SKM., M.Kes + 3 anggota), Bidang Organisasi (Drs. Frans Haidar, MAP + 3 orang), Bidang Humas & Hubungan Alumni (Djoko Soetrisno, ST + 3 orang), Bidang Sosial & PM (dr. H. Bambang Suryanto, M.Kes + 3 orang), Bidang Pengembangan SDM, Inovasi & Teknologi (Edi Raianto, ST., MT + 3 Orang)

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ibu Rustriningsih yang juga merupakan alumni UGM, Wakil Bupati Kebumen, Rustriyanto, ketua DPRD, Dandim Kebumen serta Unsur Muspida lainnya.
Dalam arahannya, Sultan berharap agar para alumni/pengurus KAGAMA dapat menjadi mitra yang baik guna terjalinnya sinergi antara pemerintah daerah-alumni-perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sumber: Portal Alumni UGM

Tuesday, March 23, 2010

Susunan Pengurus Cabang KAGAMA Kebumen Masa Bakti 2010-2015

Lampiran SK No. 009/KPTS/PP-Kagama/II/2010
Tanggal 20 Februari 2010

SUSUNAN PENGURUS CABANG KAGAMA KEBUMEN
MASA BAKTI 2010-2015

Pelindung
·        Bupati Kebumen
Penasehat
·        Ir. Budi Hianto
·        Ristijanto, SH
·        dr. H.A. Dwi Budi Satrio, M.Kes
Ketua
·        dr. Hj. Y. Rii Kristiani, M.Kes
Wakil Ketua
·        Ir. H. Djoenedi Fatchurahman, M.Si
·        dr. H. Suprayitno, MM
Sekretaris
·        Ir. Murdiono, M.Si
·        Cokro Aminoto, SIP., M.Kes
Bendahara
·        Ir. Ngadino
·        drg. Isadora Suryaningtyas
Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum
·        Kusbiyantoro, SKM., M.Kes
·        Wahyu Siswanti, SE, M.Si
·        Sutoyo, SH
·        Ira Puspitasari, SH
Bidang Organisasi
·        Drs. Frans Haidar, MAP
·        Drs. RF Sunaryo
·        Yulaidah, Psi
·        Purnowati, SIP, M.Si
Bidang Humas dan Hubungan Alumni
·        Djoko Soetrisno, ST, MM
·        Ir. Prapto Purwanto
·        Drs. Suyatno, SH, M.Hum
·        Drs. Muji Pramono, M.Si, Apt
Bidang Sosial dan Pengabdian Masyarakat
·        dr. H. Bambang Suryanto, M.Kes
·        drh. Suhartilah Jumaryanti
·        H. Tri Tunggal Eko Sapto, SKM, MPH
·        Drs. Budiono, M.Si
Bidang Pengembangan SDM, Inovasi dan Teknologi
·        Edi Raianto, ST., MT
·        Ir. Heru Wahyono
·        Wurjaningrum, SIP, M.Si
·        Adityo Wibowo, ST